Loading...
Loading...
Herbal Alami yang Bisa BantuKontrol Kadar Gula Darah - Pėmanfaatan hėrba
mėmang sėlalu lėkat dėngan upaya pėngobatan suatu pėnyakit. Bėgitupun pada diabėtės
mėlitus, tėrutama tipė 2, hėrba apa saja yang dapat digunakan untuk mėmbantu mėngontrol
gula darah?
"Untuk pengobatan herba,
menurut Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, Apt, Kepala Pusat Studi Obat Bahan Alami,
Departermen Farmasi Fakultas MIPA Universitas Indonesia, tahun 2012, ada
beberapa obat hipoglikemik oral (OHO) dari bahan alami yaitu mahkota dewa, brotowali,
mengkudu, lidah Buaya, pare, teh Hijau dan tempe," tutur dr Mangatas
Manalu SpPD dari RS Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan.
Hal itu disampaikan dr Mangatas
di sela-sela Live Chat 'Bongkar Mitos Diabetes' yang digelar detikHealth dan
detikForum di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat Raya 75, Jakarta Selatan,
Senin (2/5/2016).
Dikatakan dr Mangatas, tempe bisa
dijadikan bubur tempe untuk membantu menjaga gula darah tetap stabil. Caranya,
ambil dua potong tempe ukuran sedang
atau kira-kira 5x10 cm kemudian direbus dan diblender. Nah, setelah
diblender, campur dengan air matang kurang lebih 200 cc dan jadilah bubur tempe
yang siap dikonsumsi.
"Tidak pakai gula dan tidak
pakai garam," tegasnya. Nah, selain
tempe, herba lain yang dapat digunakan untuk membantu menstabilkan kadar gula
darah seperti:
1. Mahkota Dewa
Efek farmakologi mahkota dewa
yakni sebagai antiradang, obat disentri, sakit kulit, dan eksim. Untuk
penggunaannya, lima hingga tujuh iris buah mahkota dewa diseduh dengan satu
gelas air panas. Lalu, tutup dan biarkan sebentar agar larut dan diminum
secukupnya.
2. Brotowali
Efek farmakologi brotowali di
antaranya analgesik atau menghilangkan rasa sakit) dan antipiretik atau dapat
menurunkan panas. Cara penggunaannya yaitu siapkan 6 cm batang brotowali, cuci
bersih, lalu potong-potong. Tambahkan sepertiga genggam daun sambiloto dan
sepertiga daun kumis kucing. Rebus dengan tiga gelas sampai menjadi dua gelas
lalu diminum setelah makan.
3. Mengkudu
"Mengkudu bisa memperbaiki
sel beta pankreas dan reseptor insulin yang tidak berfungsi baik. Untuk
menggunakannya, dua buah mengkudu yang sudah masak diparut, tambahkan sedikit
air kapur. Aduk sampai merata kemudian peras dengan sepotong kain lalu
diminum," tutur dr Mangatas.
4. Lidah buaya
Lidah buaya memiliki sifat
antiradang dan pencahar. Untuk menggunakannya, cuci bersih satu lembar lidah
buaya dan buang durinya. Kemudian potong-potong dan direbus dengan 3 gelas air
sampai menjadi 1,5 gelas. Minum tiga kali sebanyak 1,5 gelas tiap habis makan.
5. Pare
dr Mangatas menuturkan, pare
bersifat antiradang dan sifatnya dingin. Charantin dan polypeptide-P di dalam
pare merangsang sel beta pankreas mengeluarkan insulin. Jika Anda ingin
menggunakan pare untuk membantu menstabilkan gula darah, potong-potong 200 gram
buah pare segar dipotong-potong lalu dijus atau direbus dan kemudian airnya
diminum.
dr Mangatas mengatakan, pare yang
digunakan harus segar. Caranya pare direbus tanpa bumbu, lalu bisa langsung
dikonsumsi.
6. Teh Hijau
"Polifenol di dalam teh
meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Efek teh hijau terhadap insulin
ini pernah diteliti oleh Hiroshi Tsuneki dkk dan diterbitkan dalam jurnal BMC
Pharmacology edisi 2004," kata dr Mangatas.
Cara penggunaannya yakni seduh
satu sendok tek daun teh hijau asli yakni yang berasal dari pucuk pohon teh
dengan air panas. Minum setelah makan dengan frekuensi tiga kali sehari.
Via : Detik
Loading...
