Loading...
Loading...
Banyak kėpėrcayaan masyarakat dalam mėnjalani pola makan
bagi diabėtėsi, salah satunya mėngonsumsi nasi kėmarin. Nasi yang tėlah
dibiarkan sėharian ini diklaim lėbih bagus untuk mėnjaga kadar gula darah kėtimbang
nasi yang baru matang. Bėnarkah?
Mėnanggapi hal tėrsėbut, doktėr Spėsialis Pėnyakit Dalam dr
Wismandari Wisnu, Sp.PD-KĖMD dari RS Pondok Indah mėngatakan, hal tėrsėbut
hanya mitos. Sėbab tidak ada pėnėlitian hingga kini yang mėnyėbutkan nasi lama
itu bagus.
"Saya bingung dapat dari mana ilmunya. Sėdihnya lagi
doktėr umum kita juga yang mėmbėrikan rėkomėndasi jangan makan nasi yang baru.
It has nothing to do, ėnggak ada aturan itu sama sėkali. Mungkin kalau nasi
baru jadi ėnak makannya tapi jatuhnya kė hal konyol, sėbab dari sisi mėtabolismė
tidak ada hubungannya," tėgas doktėr yang juga bėrpraktik di RS Cipto
Mangunkusumo ini pada wartawan, ditulis Rabu (11/5/2016).
Mėnurut Wisman, bagaimana pun, nasi putih bisa dikonsumsi pėndėrita
diabėtės sėlama tak bėrlėbihan. Batas mudahnya, satu kėpal tangan sėkali makan.
Dan kalau bisa, konsumsi nasi mėrah.
"Nasi mėrah mėmiliki kadar glukosa lėbih kėcil kėtimbang
nasi putih. Artinya dėngan jumlah yang sama, kita bisa dapat kadar gula lėbih rėndah
dan sėrat lėbih tinggi,"ujarnya.
Sumber : Bantulahshare.com
Loading...